Penulis: Dita Faisal
Foto: Dok. KBRI Islamabad, Dok. Kustanto
Pakistan - JaringanBerita.com - Siapa sangka produk yang umumnya diolah terlebih dulu di Indonesia justru jadi camilan di Pakistan. Tak sekadar makanan ringan, masyarakat Pakistan ternyata juga menjadikan kopra putih atau white copra sebagai bahan pembuat kue dan roti. Informasi tersebut diterima Kustanto saat membawa serta produk unggulannya dalam gelaran pameran agrikultur Pakistan Hori Expo pada 21-22 Januari 2019.
"Padahal di Indonesia, kopra tersebut perlu diolah lagi sebagai minyak goreng. Akan tetapi disana digunakan sebagai makanan ringan dan bahan-bahan kue ataupun roti. Ini informasi dan peluang bagus yang layak ditindaklanjuti," terang Kustanto yang juga produsen briket arang batok asal Jawa Timur.
Kustanto tak pernah menyangka bahwa kopra putih yang dibawanya itu disukai pengunjung. Para pengunjung yang mampir ke stan-nya bahkan berniat membeli kopra putih yang dipamerkan, namun sayang Kustanto tak menjualnya karena niatnya hanya sebagai sampel promosi.
"Puluhan orang yang sudah mencicipi kopra putih sebagai camilan atas keinginan mereka sendiri. Dan dari sudut pandang test (uji) pasar ini adalah potensi pasar yang lumayan besar."
"itu free tidak dijual. Diberi cuma-cuma. Diberikan saja," jawab Kustanto dalam vidio rekaman saat pengunjung menanyakan harga kopra putih yang dibawanya.
Kustanto mengaku saat pameran di Pakistan Hori Expo, ada dua pembeli (buyer) yang berminat dengan kopra putih-nya. Namun, Kustanto masih mengalami sejumlah kendala dalam memasarkan kopra putih-nya ke Pakistan.
"Ya sudah, ada 2 (pembeli). Cuma terkendala term of payment (waktu pembayaran), sementara pending (ditunda). Follow up (kelanjutannya) ke depan kita rencana buka pasar sendiri di sana. Kita packaging (kemas) dengan baik dan siap edar di outlet-outlet mereka. Kita akan buat brand (merk) sendiri nantinya untuk kopra putih."
Selama mengikuti gelaran pameran agrikultur Pakistan Hori Expo 2019, Kustanto melihat banyaknya peluang yang bisa diambil oleh para pelaku UKM. Apalagi pengunjung pameran yang datang ke Expo Center Johar Town Lahore sebagian besar merupakan pebisnis yang sedang mencari potensi produk unggulan untuk diimpor.
"Buyer (pembeli) yang kita temui sebagian besar sudah tepat, karena kita membawa produk sesuai dengan tema pameran, yaitu produk olahan hasil agrikultur dalam Pakistan Horti Expo 2019 ini sehingga buyer yg datang juga berlatar belakang bisnis sesuai dengan tema expo," tambahnya.
Tak mau melepaskan peluang, Kustanto rela membawa banyak sampel produk unggulannnya termasuk produk titipan dari anggota Komunitas Eksportir Muda Indonesia (KEMI). Selain itu, Kustanto membawa produk spesialnya, yaitu Black Tanto Binchotan Charcoal untuk dipasarkan di Pakistan. Black Tanto Binchotan Charcoal adalah white charcoal yang khusus digunakan sebagai penjernih air dan alkalizer water guna meningkatkan PH air. Saat dipameran, Kustanto bertemu dengan calon pembeli (buyer) yang begitu tertarik dengan produk penjernih air yang dipamerkannya di stan Indonesia Pavillion.
Kepada tim jaringanberita.com, Kustanto mengakui bahwa dirinya dan sebagian besar pengusaha UKM lainnya dari Indonesia belum ada yang menjalin kerjasama dengan pengusaha Pakistan. Oleh karena itu, pameran makanan dan pertanian tersebut tentu memberikan potensi bisnis yang besar bagi peserta yang ikut. Kustanto meyakini bahwa Pakistan Hori Expo 2019 dapat memperkuat dan memperluas jaringan bisnis untuk masuk ke pasar Pakistan baik dalam jangka pendek maupun jagka panjang.
"Jangka pendek menambah jaringan dan koneksi akses masuk ke pasar Pakistan, promosi dan terjadinya peluang transaksi penjualan, sebagai media tes pasar untuk mengetahui minat pasar Pakistan. Jangka panjang membuka akses distribusi brand-brand (merk) Indonesia ke Pakistan serta menggeser dominasi negara ASEAN (seperti) Malaysia, Thailand yang selama ini sudah lama masuk pasar Pakistan."
Pengunjung saat menikmati kopra putih yang dibawa Kustanto |
Guna menggenjot ekspor di tahun 2019, Kustanto selaku Ketua Umum KEMI periode 2018-2022 merumuskan 8 poin penting untuk menjadi masukan pemerintah Indonesia, antara lain:
1. Fokus dan memperbanyak kegiatan yang bertujuan untuk menghubungkan para pelaku usaha UKM dengan pelaku usaha asing secara langsung. Langkah ini bertujuan agar para pengusaha UKM dapat memahami dan mudah menangkap peluang kebutuhan pasar luar negeri.
2. Mengurangi program kerja yang sifatnya seremonial terkait ekspor dan langsung kepada program pencarian solusi atas berbagai permasalahan ekspor UKM.
3. Membuka lebih banyak lagi Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) di setiap negara dan lebih memberdayakan KBRI di seluruh dunia untuk mendukung promosi dan memberikan data rinci serta akurat tentang berbagai kebutuhan pasar disetiap negara untuk diproses oleh pelaku usaha di Indonesia.
4. Lebih memperbanyak program intelijen market sesuai kebutuhan pasar dengan mempertimbangkan karakteristik pasar di setiap kota dalam satu negara.
5. Membuka warehouse distribusi produk UKM di setiap negara sebagai pintu masuk produk UKM ke setiap negara tujuan ekspor sebelum terdistribusi ke pasar.
6. Mendukung para pengusaha UKM untuk registrasi ke market place lokal di setiap negara yang dianggap potensial termasuk teknis pembayaran dan pengiriman.
7. Memperbanyak kesempatan UKM mengikuti pameran dan bisnis marketing di luar negeri.
8. Memperkuat hubungan dengan komunitas UKM go eksport dalam rangka menciptakan pahlawan devisa baru.
Kustanto bersama tim KBRI Islamabad, pelaku UKM, dan mahasiswa Indonesia saat tiba di Pakistan |
Selain Indonesia, Pakistan Hori Expo 2019 juga diikuti oleh 12 negara lainnya, yaitu Malaysia, Qatar, Uni Emirat Arab, Tajikistan, Amerika, Bahrain, Uzbekistan, Mesir, Arab Saudi, Ukrainia, dan Sri Lanka. (DF)
Atrasksi pencak silat dan seni tari Indonesia dalam Pakistan Hori Expo 2019 |
Posting Komentar untuk "Ikuti Pameran Agrikultur di Pakistan, Kustanto Tawarkan Kopra Putih Sebagai Camilan"